Susuri Jejak Sejarah Ampel, RPH Surabaya Jadi Titik Awal Muhammadiyah Historical Walk
Susuri Jejak Sejarah Ampel, RPH Surabaya Jadi Titik Awal Muhammadiyah Historical Walk

Keterangan Gambar : Peserta Muhammadiyah Historical Walk (MHW) berfoto di Abattoir Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, Ahad (24/12).RPH/Adek


Surabaya - Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur menggelar Muhammadiyah Historical Walk (MHW) Edisi Kawasan Ampel, Ahad (24/12). Kegiatan ini mengajak peserta menelusuri jejak sejarah, sosial, dan keagamaan yang tumbuh di salah satu kawasan tertua di Kota Surabaya.

Perjalanan sejarah tersebut diawali dari kantor PT RPH Surabaya Perseroda. Di lokasi ini, para peserta disambut langsung oleh Direktur Utama RPH Surabaya, H. Fajar Arifianto Isnugroho, S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, Fajar memaparkan secara singkat sejarah Gedung RPH yang telah berdiri sejak tahun 1927.

“Bangunan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kawasan Ampel ini dulunya milik pemerintah Belanda, dan kini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya," tutur Fajar. Keberadaan gedung ini menjadi saksi perjalanan panjang Surabaya, khususnya dalam konteks perkembangan sosial dan keagamaan masyarakatnya.

Pemaparan singkat tersebut menjadi pengantar yang menarik sebelum peserta melanjutkan perjalanan menyusuri kawasan Ampel. Rute MHW kemudian mengarah ke makam KH Mas Mansur, salah satu tokoh besar Muhammadiyah yang pernah menjadi Ketua Umum persyarikatan. Makam KH Mas Mansur ini berada dalam satu kompleks dengan makam para tokoh Nahdlatul Ulama, sebuah simbol kuat persatuan dan kebesaran ulama lintas organisasi. 

Sepanjang perjalanan, peserta disuguhkan beragam kisah sejarah yang memperkaya pemahaman tentang perjuangan dan pemikiran beliau. Selain dikenal sebagai penggagas berdirinya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya, nama KH Mas Mansur juga diabadikan sebagai nama jalan di kawasan Ampel.

Jejak sejarah ini menjadi pengingat bahwa kontribusi para tokoh bangsa tidak hanya tercatat dalam buku, tetapi juga hidup dalam ruang-ruang kota. Melalui kegiatan Muhammadiyah Historical Walk ini, RPH Surabaya diharapkan terus berperan sebagai ruang belajar sejarah dan kebudayaan, sekaligus menjadi penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan Kota Surabaya.(ant)



Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)